Misa Perutusan Panitia Pra IYD Keuskupan Timika, Orang Muda Katolik Bangkit dan Bersaksilah

PENYERAHAN-Seremony penyerahan bendera IYD serta buku panduan kegiatan pra IYD dari Pastor Maxilimianus Dora, OFM selaku Ketua Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Timika kepada Petrus Kanisius Miktada, Ketua Panitia IYD 2023 Keuskupan Timika.

TP,MIMIKA Dalam rangka persiapan mengikuti Indonesian Youth Day (IYD) ke-III tanggal 26-30 Juni 2023 di Keuskupan Agung Palembang, Sumatera Selatan, Komisi Pemuda Keuskupan Timika menggelar misa perutusan panitia pra IYD.

Sebelum misa perutusan, para pastor, biarawan-biarawati  dan panitia pra IYD 2023 Keuskupan Timika mengikuti prosesi perarakan dari Aula Bobaigo menuju Kapela Keuskupan Timika untuk mengikuti misa pada Sabtu (18/3/2023).

Misa perutusan sekaligus pengukuhan dan pemberkatan panitia pra IYD Keuskupan Timika dipimpin  Pastor Andreas Madya, SCJ (Selebran-Red), dengan Konselebran Pastor Maxilimianus Dora, OFM, dan didampingi Diakon Domisius Wandi Batoteng Raya, OFM.

Dengan mengusung tema IYD 2023 ‘Orang Muda Katolik Bangkit dan Bersaksilah’, dalam khotbahnya Pastor Andreas Madya, SCJ menyerukan agar Orang Muda Katolik (OMK) harus bangkit dan membangun persatuan dalam kebhinekaan.

Sebagaimana perumpamaan tentang pemungut cukai dari bacaan Injil Lukas 18:9-14 pada misa perutusan panitia pra IYD Keuskupan Timika, Pastor Andreas yang juga Vikaris Jenderal (Vikjen) Keukupan Timika, menegaskan bahwa barang siapa meninggikan dirinya, ia akan direndahkan, dan barang siapa merendahkan dirinya, ia akan ditinggikan.

Refleksi iman dari Injil Lukas ini mengajak kita untuk tidak  meninggikan diri dengan merendahkan orang lain, tentu sikap demikian bukan menjadi dasar membangun persatuan.

Dimana IYD dihelat sebagai sebuah pertemuan akbar pemuda atau Orang Muda Katolik untuk bersama-sama saling mengenal dan mendalami Iman.

Semangat iman dari IYD hendaknya menjadi spirit dan pedoman OMK bangkit dan membangun persatuan dalam kebhinekaan.

“Jangan kita bersikap seperti pemungut cukai, melainkan merendahkan diri di hadapan Allah sebagai landasan membangun persatuan, sebagaimana misi gereja universal, kita dipanggil untuk membangun, bersatu, bangkit dan bersaksi.

Menurut Pastor Andreas, tema IYD 2023, jika dikaitkan dengan Surat Gembala dari Administrator Diosesan Keuskupan Timika dalam masa pra Paskah ini selaras dengan misi penggembalaan mendiang Uskup John Philip Saklil,Pr yang mengajarkan tentang makna ‘tungku api kehidupan’ bagi umat katolik di Mimika.

“Tanpa tungku api dalam keluarga, maka tidak ada kehidupan, seperti yang amanatkan almarhum Uskup Saklil, umat katolik tidak harus hidup dari menjual tanah, tapi mengolah tanah menjadi sumber kehidupan. Dan juga umat kotolik dipesan jangan hidup berdasarkan proposal, tapi atas dasar usaha. Ini ajaran iman bagi kita kaum muda katolik untuk bangkit dan bersaksi,” seru Pastor Andreas.

Lebih lanjut, Pastor Andreas berpesan ke panitia pra IYD Keuskupan Timika, kalau tema tungku api kehidupan oleh almarhum Uskup Saklil kini menjadi pusat pelayanan Pastoral Keuskupan Timika Tahun 2023.

Disamping itu, terkait IYD, Pastor Andreas juga mengigatkan panitia pra IYD Keuskupan Timika akan pesan Paus Yohanes Paulus II, bahwa gereja katolik bersifat sinodal, maka sebagai umatnya kita harus berjalan bersama.

“Jangan jalan sendiri, apalagi bersaing hingga saling sikut-menyikut. Kita harus menyatukan kebhinnekaan dalam keragaman, perjuangkan persatuan dalam perbedaan, karena keanekaragaman itu indah,” pesannya.

Selanjutnya Pastor Andreas mengambil sumpah dan mengukuhkan panitia pra IYD Keuskupan Timika sekaligus mereciki mereka (Panitia-Red) dengan air berkat.

Usai misa dilanjutkan ceremony penyerahan bendera IYD serta buku panduan kegiatan pra IYD dari Pastor Maxilimianus Dora, OFM selaku Ketua Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Timika kepada Petrus Kanisius Miktada, Ketua Panitia IYD 2023 Keuskupan Timika.

Pada kesempatan itu, Pastor Maxilimianus Dora, OFM, Ketua Komkep Keuskupan Timika, sekilas menjelaskan terkait IYD yang dicetuskan oleh Yohanes Paulus II di Roma, Italia.

Adapun momen pertemuan akbar pemuda atau Orang Muda Katolik untuk bersama-sama saling mengenal dan mendalami iman, ini kemudian dilaksanakan setiap lima tahun sekali dan diselenggarakan dibawah naungan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dengan pelaksana teknis adalah Komisi Kepemudaan KWI.

Pastor Maxi kerap ia disapa juga menhyebut IYD pertama diselenggarakan pada 20-26 Oktober 2012 di Sanggau, Kalimantan Barat, dengan mengusung tema “Berakar dan Dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman” (Kol 2:7).

IYD kedua diselenggarakan pada 1-6 Oktober 2016 di Keuskupan Manado, dengan mengusung tema “OMK: Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Indonesia yang Majemuk”. Pendasaran biblis: Jadikanlah semua bangsa muridKu (Matius 28: 19).

Dikatakan pula, rangkaian kegiatan pra IYD Keuskupan Timika, meliputi live in, katekese, ibadah penuh ilham, serta kegiatan yang memberi pencerahan bagi OMK di Mimika.

“Kegiatan nanti dimulai dari tanggal 14-21 Juni 2023, dengan puncak acara pra IYD Keuskupan Timika dilaksanakan tanggal 17 Juni 2023. Kita juga akan libatkan sekolah-sekolah katolik, karena puncak IYD tahun ini di Palembang nanti hanya parade.

“Harapan besar saya, orang muda katolik berakar dalam iman, bertumbuh dan menghasilkan buah-buah roh dan kebenaran,” tandasnya.

Sementara Petrus Kanisius Mitakda pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Keuskupan Timika atas kepercayaan melaksanakan misi pelayanan religi ini. (voi)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This will close in 0 seconds