Pasca MoU dengan Pangansari Utama, Peternak Ayam Lokal Mimika Bersiap Diri
FOTO BERSAMA – Johannes Rettob, Plt Bupati Mimika foto bersama Maghfur Lasah, Presiden Direktur PT Pangansari Utama serta jajarannya usai penandatanganan MoU (memorandum of understanding), Jumat (3/3) lalu. (Foto : Ist/TP)
TP, JAKARTA
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika drh Sabelina Fitriyani, M.Si mengemukakan, pihaknya berharap agar para peternak ayam lokal di Mimika mempersiapkan diri mengembangkan usaha ternaknya agar produk peternakan memiliki nilai tambah secara ekonomis.
Produk ayam lokal tersebut diharapkan dapat diserap dengan standar yang disyaratkan PT Pangansari Utama. Perusahaan tersebut tak hanya berniat menyerap daging ayam lokal peternak dari usaha masyarakat Mimika, tetapi juga berkomitmen memajukan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) peternak.
“Presiden Direktur PT Pangansari Utama Pak Maghfur Lasah dan jajaran direksi sudah berkomitmen melanjutkan nota kesepahaman, MoU ke nota kerjasama atau Memorandum of Agreement, MoA dengan Pemerintah Kabupaten Mimika,” ujar Sabelina kepada Odiyaiwuu.com di usai penandatanganan MoU antara Pelaksana Tugas Bupati Mimika Pak John Rettob dengan Pak Maghfur di Hotel Sari Pasifik Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Menurut Sabelina, pihak PT Pangansari Utama juga berkomitmen juga untuk bersama-sama Pemerintah Kabupaten Mimika melalui dinas terkait bekerja keras mendampingi dan membina para peternak lokal agar menghasilkan produk ayam lokal sehingga diserap perusahaan tersebut.
Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Mimika Johannes Rettob juga berkomitmen agar produksi peternak lokall bisa mencapai 50 persen produksi ayam peternak lokal. Dalam sebulan, ujar John, peternak lokal Mimika baru menghasilkan 50 ton daging ayam pedaging lokal per bulan. Sedangkan PT Pangansari Utama menghasilkan 280 ton per bulan untuk kebutuhannya.
“Tugas Pemerintah Kabupaten Mimika bersama dinas dan instansi terkait bekerja keras meningkatkan peternak-peternak Mimika agar produknya bisa terserap. Persoalan peternak kita selama ini terletak pada pakan ternak sehingga harganya menjadi mahal. Kita semua akan bekerja keras, berinovasi agar peternak semakin menghasilkan produk-produk yang paling kurang mencapai 280 ton per bulan,” ujar John Rettob.
Maghfur Lasah sebelumnya mengatakan, Pangansari Utama sebagai perusahaan yang bermitra PT Freeport Indonesia berniat ikut berkontribusi memberdayakan masyarakat Mimika. Perusahaan memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan sumber daya manusia sekaligus mensejahterakan peternak lokal sekaligus pengembangan peternak.
“Kita memiliki kepentingan besar agar dapat menyerap hasil daging ayam pedaging lokal yang berkualitas. Mimika memiliki potensi di sektor peternakan yang luar biasa besar. Hasil ternak masyarakat lokal tak hanya untuk memenuhi kebutuhan kami di Mimika tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan lainnya di sekeliling Papua seperti Sorong, Papua Barat Daya hingga Maluku dan Nusa Tenggara,” ujar Maghfur.
Menurut Maghfur, perusahaan akan terus berkembang untuk meningkatkan service kepada masyarakat tak hanya sekitar Papua seperti Mimika, namun akan merambah di luar Papua hingga Maluku dan Nusa Tenggara. Namun, Maghfur kembali menegaskan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat lokal terutama peternak di Mimika bukan sesaat tetapi berkelanjutan.
“Kami ingin memberdayakan petani agar sukses dan sukses yang diraih petani bukan hanya saat ini tetapi berkelanjutan. Jadi, kami ingin membangun dapur masyarakat yang akan dikelola oleh para pengusaha lokal Mimika melalui badan usaha setempat sepert BUMD,” ujar Maghfur lebih lanjut. (voi)