Pesan Religi Kamis Putih, Pelihara Cinta Kasih, Persaudaraan dan Kesetiaan

BASUH KAKI - RD Fredi,OFM saat membasuh kaki 12 rasul dari perayaan ekaristi Kamis Putih di Gereja Katolik St. Stefanus Sempan, Kamis (6/3/2023) (FOTO:TP-Tangkapan Layar)

TP,MIMIKA – Umat kristiani di seluruh dunia memperingati perayaan misa Kamis Putih pada Kamis (6/4/2023).

Seperti halnya ribuan umat Gereja Katolik St. Stefanus Sempan, Mimika-Papua Tengah pun mengikuti misa Kamis Putih yang dipimpin RD Fredi,OFM.

Kamis Putih yang setiap tahun dirayakan adalah mengenang perjamuan malam terakhir Yesus bersama 12 muridnya.

Ini merupakan saat-saat terakhirNya sebelum ditangkap dan disiksa hingga wafat di kayu salib.

Sebagaimana dengan pesan religi dari khotbah yang dipesankan RD Fredi,OFM mengutip Injil Yohanes  13:1-5.

Dikatakannya, ada tiga pesan pokok dari perayaan yang Yesus tinggalkan untuk kita umatnya hayati pada Kamis Putih, yakni pelihara dan pererat cinta kasih terhadap sesama umat manusia.

“Cinta kasih harus nyata terhadap sesama manusia,” serunya.

Berikut memelihara persaudaraan.

Pesannya, sebagai manusia amat mudah bagi kita mencari musuh, tapi sulit memelihara persaudaraan.

Selanjutnya adalah kesetiaan, sebagai umatNya kita harus belajar dari Yesus agar kita mampu merefleksikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dari tiga pesan religi tersebut, RD Fredi mengatakan perayaan Paskah mengalami perkembangan makna yang luar biasa.

Mulai dari persembahan anak domba sebagai hasil panen permulaan, kemudian peringatan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir di bawah pemerintahan Raja Firaun yang diperingati sebagai perayaan kebebasan.

“Jadi sebagai umatNya, kita diajak merenungkan cinta kasih Allah yang sangat luar biasa terhadap seluruh umat manusia. Kristus yang adalah anak domba Allah, dia menyerahkan diri demi keselamatan seluruh umat manusia dengan kurban Yesus Kristus yang senantiasa kita kenang melalui perayaan ekaristi kudus,” ungkapnya.

Disamping itu, perjamuan kudus sebagai momen terakhir, Yesus memberikan lambang melalui tindakan membasuh kaki para murid-muridnya.

“Ini sebuah tanda cinta kasih dan kesetiaan sekaligus teladan persaudaraan dan pelayanan dari Yesus kepada para muridnya, agar para muridnya dapat melanjutkan teladan Yesus,” urainya.

Tidak hanya itu, Yesus pun dikhianati oleh Yudas, salah satu muridnya.

“Dalam kehidupan kita umat manusia juga sering dikhianati, bahkan ada Yudas di rumah, partai politik, kantor maupun perusahaan. Sosok Yudas ini cenderung hadir dalam wajah-wajah lain, sehingga melalui perayaan ini kita mohon kepada Tuhan agar memampukan kita supaya tidak seperti Yudas,” pesannya.

Seusai perayaan misa Kamis Putih, dilanjutkan dengan perarakan Sakramen Maha Kudus oleh RD Fredi,OFM mengitari gereja dan diikuti ribuan umat dengan nyanyian. (voi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This will close in 0 seconds