Tekan Laju Inflasi Jelang Ramadhan 2023, Pemkab Mimika Gelar Pasar Murah
TP,MIMIKA – Jelang tibanya bulan Ramadhan 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua Tengah menggelar operasi pasar murah di pelataran Graha Eme Neme Yauware, Senin (20/3/2023).
Pasar murah yang dibuka oleh Jophannes Rettob, Plt. Bupati Mimika, ini diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika dengan menggandeng Bulog Mimika dan Badan Pangan Nasional.
Tujuan pelaksanaan parah murah ini tidak lain untuk menekan laju inflasi di daerah dan juga meningkatkan daya beli masyarakat terlebih dalam menghadapi bulan ramadhan.
Untuk itu, John Rettob kerap ia disapa mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Mimika, serta para pemangku kepentingan (stakeholder) di Mimika secara saksama menekan inflasi sebagaimana komitmen Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah.
“Kami minta bantuan Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika untuk dukung dan selalu intens koordinasi guna mempertahankan komoditas kebutuhan pangan untuk menguatkan perekonomian di Mimika,”serunya.
Dalam rangka ini, John Rettob menyerukan kepada Pj. Sekda Mimika dan Asisten II Setda Mimika untuk mengkoordinir instansi rumpun ekonomi, termasuk seluruh OPD untuk melakukan koordinasi dan pemetaan agar dialokasikan anggaran khusus giat pasar murah.
“Anggaran khusus nantinya jadi prioritas agar masyarakat dapat mendapatkan barang kebutuhan dengan yang terjangkau,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, John Rettob juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak karena pada Februari 2023 lalu, Mimika termasuk satu satu kabupaten dengan inflasi terendah di Indonesia.
“Inflasi kita saat ini 5,3 persen dari angka inflasi nasional. Di atas kita adalah Kota Samarinda dengan inflasi 4,8 persen. Tentu kita akan terus berusaha memperbaiknya melalui koordinasi dan kolaborasi,”kata John Retob.
Selain masyarakat mendapatkan barang kebutuhan dengan harga terjagkau, kepada para pedagang maupun penjual ditegaskanagar tidak seenaknya menaikan harga jual.
Sementara itu, Yulius Koga, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, mengatakan, pasar murah digelar dalam menyambut ramadan juga untuk menekan inflasi daerah.
“Giat pasar murah tidak hanya momen hari raya besar keagamaan, namun dengan anggaran yang tersedia dimanfaatkan untuk gerakkan pangan murah mengatasi inflasi daerah,” sebutnya.
Adapun pasar pangan murah direncanakan sebanyak 22 kali di tahun 2023 dengan menyasar beberapa titik dalam Kota Timika dan sekitarnya, hingga ke wilayah pesisir dan pedalaman. Kita agendakan dua bulan sekali, dan jelang hari raya bisa empat kali dalam sebulan, kata Yulius.
Dua Kali Alami Deflasi
Disamping itu, gelar pasar murah digelar lantaran selama dua bulan, Januari dan Februari 2023, perekonomian Mimika mengalami deflasi lantaran masih banyaknya barang stock lama.
Namun, di Bulan Maret ini kata Ouceu Satyadipura, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Timika,pergerakan harga sangat signifikan.
Atas kondisi ini, pihaknya mengusulkan ke Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Mimika untuk melihat dan meproteksi secara langsung terhadap komoditas-komoditas dengan intens melakukan intervensi guna menormalkan harga di pasaran.
Ia tidak menampik, dengan menggelar pasar murah, pastinya ada pergerakan signifikan, dan otomatis mempengaruhi rencana pedagang-pedagang besar menaikan harga.
“Selain pasar murah, kita juga akan usulkan gerakan tanam mandiri, tanam cabe sendiri, tomat sendiri sehingga harga komoditas tertentu tidak meroket,” terangnya menambahkan jika pedagang seenaknya menaikan harga jula, tentu membayakan jika tidak dikendalikan,” paparnya.
Untuk menekan laju inflasi, Ouceu menyanggupi akan mendukung dengan ensuplai data atau informasi kepada pemerintah dan stakeholder terkait lainnya. (voi)