BINCANG - Maximus Tipagau saat berbincang dengan pengukir furnitur dari Jepara dan Kamoro di BLK di Jalan C. Heatubun pada Senin (19/2/2024). (FOTO:TIMGLADIATORPAPUA)
PE,MIMIKA – Di tengah kesibukannya bekerja, Maximus Tipagau, sosok inspiratif muda asli Papua ini tidak pernah lelah peduli terhadap kehidupan masyarakat di Mimika.
Setelah membagikan air bersih bagi masyarakat di Kota Timika dan sekitarnya baru-baru ini, Maximus Tipagau yang dijuluki Gladiator Papua, kembali menunjukan dedikasinya untuk selalu bersua dengan para karyawannya.
Pada Senin (19/2/2024), Maximus kerap ia disapa mengunjungi dan menyapa para karyawan di bagian interior dan meubelair di Balai Latihan Kerja, Jalan Baru (C. Heatubun).
Kunjungannya kali ini sangat istimewa karena menyapa para karyawan dengan latar belakang budaya yang berbeda, yaitu karyawan asal Kota Jepara, Jawa Tengah, yang sangat terkenal dengan cirikhas ukiran kayunya, dan karyawan Suku Kamoro, penduduk asli Papua yang juga terkenal ukiran kayunya yang magis.
Dari kunjungannya, ini menunjukan komitmen Maximus untuk memahami dedikasi para karyawannya dalam menciptakan atau melahirkan inovasi dan kreativitas karya-karya yang berkualitas tinggi.
“Yang menarik adalah saya menjembatani dua budaya yang berbeda lewat ukiran kayu yang mereka hasilkan,” kata Maximus yang selalu tempil ceria dan energik disela-sela kunjungannya pada Senin lalu.
Yang tidak kalah penting, Maximus ingin memperkaya pengalaman para karyawannya dengan mengelaborasi tradisi ukiran furnitur kaya makna meski berbeda.
Ukiran Jepara yang terkenal dengan kehalusan dan detailnya, dan Kamoro yang terkenal dengan kesederhanaan dan keunikan serta daya magisnya memiliki keunikan masing-masing karena menggabungkan budaya dan agama.
“Dari perbedaan ini saya padukan, dan ini melambangkan persatuan dan persaudaraan bahwa kita adalah Indonesia,” ungkap Maximus.
Selama kunjungannya, Maximus disambut hangat para karyawan.
Dia pun bersemangat saat berkeliling di area kerja, berbincang bersama para karyawan, hingga mengamati proses pembuatan produk-produk interior meubelair yang indah.
Tak pelak, berbagai pertanyaan pun dilontarkan Maximus mengenai pekerjaan yang digeluti para karyawannya.
Maximus pun mengancungi jempol, memberi pujian atas dedikasi dan keahlian mereka.
Maximus juga mendorong para karyawannya untuk saling belajar dan berbagi satu sama lain.
“Saya ingin karyawan asal Jepara belajar dari kesederhanaan dan keunikan ukiran Kamoro, begitu pula karyawan Kamoro belajar dari kehalusan dan detail ukiran Jepara. Saya percaya dengan saling belajar dapat meningkatkan kemampuan dalam menciptakan karya-karya seni ukir yang lebih indah, berkualitas tinggi dan punya nilai jual yang tinggi pula,” kata Maximus.
Selain meninggalkan kesan mendalam dari kunjungan itu, para karyawan pun merasa dihargai dan terinspirasi oleh sosok Maximus, pemimpin yang humble (rendah hati) dan peduli ini.
“Selain termotivasi dan dedikasi dalam bekerja, harapan saya mereka (karyawan) memberikan yang terbaik untuk perusahaan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dari kunjungannya, Maximus mau menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang baik harus selalu berinteraksi dengan karyawannya, memahami dedikasi mereka, dan memberikan dukungan apa yang mereka butuhkan untuk mencapai kesuksesan.
Dikatakan pula, seorang pemimpin yang baik dapat menjembatani perbedaan yang mempersatukan dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif. (voi)