Maximus Tipagau Dukung Pelayanan Jemaat dan Pentahbisan Imam Baru di Bilogai

MEMBERIKAN – Maximus Tipagau, Direktur Yayasan Somatua saat menyerahkan bantuan dana untuk mendukung pelayanan jemaay dan acara pentahbisan imam baru di Paroki Bilogai, Kabupaten Intan Jaya. (FOTO: Timgladiator)

TP, SUGAPA – Maximus Tipagau terus melakukan dan mendukung aksi sosial kemasyarakatan.

Kali ini didampingi keluarganya, Maximus  tiba di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah untuk memberikan dukungan pada acara pentahbisan imam di Paroki Bilogai.

Setelah berteu dengan tokoh adat, agama, panitia tahbisan imam baru, juga masyarakat setempat, Maximus sang Gladiator Papua melalui Yayasan Somatua memberikan sumbangan Rp60 juta untuk membantu pelayanan jemaat dan prosesi pentahbisan imam.

Pada kesempatan itu, hadir pula Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You,Pr, Administrator Keuskupan Timika, Pater Marthen K Kuayo, Pr, perwakilan dari Vatikan, termasuk para biarawan dan biarawati yang bertugas di Titigi.

“Kita semua sebagai hamba Tuhan harus hidup rukun, saling menghormati satu sama lain, membantu satu sama lain, tidak pandang dari suku mana, semua sama-sama anak Tuhan yang hidup di satu daratan,” ujar Maximus.

Ia menambahkan, situasi keamanan yang kurang kondusif serta kondisi kehidupan masyarakat yang memprihatinkan dari segi pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang tidak berjalan baik, namun sisi kerohanian di Distrik Sugapa harus berjalan baik.

“Saya merasa bersyukur bisa hadir disini bersama Uskup. Memang perlunya kolaborasi antara gereja dan pemerintah untuk lebih fokus melihat pendidikan formal karena masih banyak sekolah-sekolah formal yang tidak berjalan dan ini harus diaktifkan melalui peran pemerintah. Saya mewakili Yayasan Somatua membuka kolaborasi bersama gereja-gereja dan pemerintah di Kabupaten Intan Jaya untuk mendukung sektor pendidikan formal maupun informal, seperti membuka balai latihan kerja agar masyarakat dapat mengasah kemampuan menjadi tukang bangunan, tukang kayu, dan konstruksi agar para pemuda setempat dapat membangun kampungnya sendiri,” serunya.

Selain pendidikan, melalui Yayasan Somatua, Maximus pun siap mewadahi masyarakat dalam mengangkat potensi sumber daya alam melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), seperti budidaya perkebunan kopi, buah markisa, dan umbi-umbian yang banyak tumbuh subur di dataran dengan ketinggian 2.000 Meter dari Permukaan Laut (mdpl).

“Ini merupakan salah satu upaya mendorong roda ekonomi dan mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, melalui Yayasan Somatua yang didirikannya, Maximus pun siap berkolaborasi dengan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi maupun Kementerian Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan melalui program dokter terbang.

Terkait akses pelayanan dasar bagi masyarakat, Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Badan Percepatan Pembangunan Papua juga harus turut andil agar taraf dan derajat kehidupan masyarakat di Kabupaten Intan Jaya semakin maju dan tidak tertinggal.

“Terima kasih untuk gereja katolik yang telah mendamainkan Suku Moni di Intan Jaya. Saya sebagai tokoh pemuda Papua sangat mendukung kegiatan keagamaan untuk kemajuan masyarakat,” tutup Maximus. (voi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This will close in 0 seconds