Mengenal Lebih Dekat Sosok Maximus Tipagau, Calon Bupati Mimika 2024-2029

Dijuluki Gladiator Papua, tentu tidak salah lagi, sebab sangat tepat dengan pengalaman serta kisah hidupnya.

Maximus Tipagau, anak koteka yang lahir di Kampung Bulapa, Distrik Ugapa, Intan Jaya pada 1983, ini tinggal di wilayah yang terisolasi secara geografis.

Keterpencilan itu membuat sarana pendidikan dan kesehatan sulit diperoleh. Meski begitu, Milian Kobogau, ibundanya menyelipkan mimpi tentang pentingnya pendidikan meskipun tak begitu jelas apa target yang ingin dicapainya.

Sementara ayahnya, Nico Tipagau memimpikannya menjadi panglima perang bak gladiator seperti dirinya.

Di usianya yang belum genap sepuluh tahun, Maximus mencoba melamar pekerjaan di Tembagapura, kawasan Freeport.

Sudah tentu ia diusir-usir sekuriti. Namun, berkat kegigihannya, dengan berbagai strategi yang lugu tetapi cerdik, akhirnya usahanya membuahkan hasil.

Ia mendapat pekerjaan sebagai tukang kebun di kompleks pejabat tinggi Freeport.

Kelak ia bekerja sebagai tukang kebun di sejumlah rumah yang dihuni para petinggi Freeport.

Ia pun akrab dengan beberapa direktur perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat atau Kanada.

Meski banyak koneksi, untuk bisa bekerja di Freeport ternyata tidak mudah. Apalagi Maximus tak tamat SD.

Namun, ia pantang menyerah. Segala upaya ditempuhnya agar bisa bekerja di Freeport.

Maximus kecil berhasil menembus ketatnya penjagaan di Freeport, meyakinkan para petinggi perusahaan itu agar mau mempekerjakannya, dan ia belajar untuk meningkatkan karier dari tukang parkir truk hingga jadi operator truk raksasa, bahkan jadi instruktur operator alat berat yang pesertanya para sarjana.

Ini membuktikan bahwa Maximus Tipagau adalah salah satu putra terbaik Papua yang ingin memanusiakan manusia, membangun daerah dimana ia sukses berkarier dalam segala aspek demi mewujudkan Mimika-Papua Tengah yang lebih maju, berkembang dan kuat demi generasi mendatang, atau demi tercapainya generasi emas Mimika-Papua.

Maximus Tipagau adalah anak dari pasangan Nico Tipagau dan Milian Kobogau.

Nico Tipagau adalah seorang panglima perang yang disegani dari Kampung Ugimba, sedangkan ibunya, Milian Kobogau merupakan putri kepala suku dari Kampung.

Sejak kecil MT merupakan sosok tangguh dan pekerja keras, tekun, sopan dan disiplin.
Memiliki sejuta mimpi, dimana salah satu mimpi besarnya adalah bekerja membangun SDM masyarakat Papua, mengubah masyarakat Papua dan kehidupan masyarakat Ppaua
Sehingga salah satu jalan yang ditempuh dan diberkati Yang Maha Kuasa adalah Maximus Tipagau mendirikan Yayasan Somatua, menyusul PT Mapigelah.

Ia melayani masyarakat Papua terleih khusus mengabdikan diri dan berkarya di daerah terpencil, tidak saja di daerah kelahirannya yang susah mendapatkan perhatian pendidikan, kesehatan dan infrastruktur serta lainnya.

Akan perhatian menyiakpi kondisi kehidupan masyarakat Papua, MT berpikir menjadi seorang pemimpin untuk merubah tatanan kompleksitas di Mimika-Papua Tengah menjadi lebih baik.
Meski MT kini hanya lulusan Sarjana Eekonomi.

Melayani masyarakat di daerah terpencil melalui program flying doctor (dokter terbang) dan membangun sekolah serta mendirikan taman baca Kemala Somatua untuk mendukung literasi anak-anak Mimika.

Sebagai seorang anak yang ditinggal orang tua sejak usai 4 tahun, MT tidak pernah putus asa.
Kegigihannya ini dibuktikan dengan bekerja sebagai tukang kebun di Tembagapura, kemudian bekerja di Peusahaan Emas dan Tembaga terbesar di dunia di Tembagapura.

Maximus kemudian menjadi instruktur alat berat bagi karyawan baru, termasuk memberikan motivasi dan arah jalan bagi generasi Papua untuk terus maju dan berkembang dan menjadi tuan di negerinya sendiri.

Mimpi terbesarnya adalah Orang Asli Papua di tanah Papua hidup di dalam ketenangan , kenyamanan dan menjadi tuan di negerinya sendiri.

Bahyak hal telah ditorehkan oleh Maximus Tipagau, mulai bidang keamanan, ia ikut memberi masukan bahkan terlibat langsung dalam penyelesaian permasalahan di tengah masyarakat adat, dan memaksimalkan Kamtibmas secara bermartabat.

Dari sisi pemerintahan, Maximus ikut mendukung pemerintah dalam pengembangan SDM dan wisata bahari di pesisir Keakwa, Distrik Mimika Tengah.

Dibidang kesehatan, Maximus Tipagau intens bersama tim dokter yang tergabung dalam IDI (Ikatan Dokter Indonesia) melakukan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat, khususnya di pedalaman dan pesisir Mimika maupun Papua umumnya.

Dibidang pendidikan, Maximus Tipagau mendirikan taman baca Kemala Somatua di Timika guna meningkatkan literasi masyarakat asli Papua.

Termasuk dibidang UMKM, Maximus Tipagau membina para pelaku usaha, baik dibidang furniture, anyaman noken maupun para pengukir dan pemahat patung asli Suku Kamoro.

Selanjutnya, Maximus Tipagau juga ikut terlibat dalam pembangunan infrastruktur, misalnya pembangunan rumah ibadah, hingga menyediakan sarana air bersih bagi masyarakat Mimika.

Dan masih banyak kontribusi personel yang diberikan sosok Maximus, Gladiator Papua dengan satu visi dan misi, yaitu membangun peradaban baru untuk masyarakat Papua yang maju, berkembang dan menjadi tuan di negerinya sendiri. (voi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This will close in 0 seconds