BP3OKP Perkuat Koordinasi Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Papua

FOTO BERSAMA - Irjen Pol (Purn) Petrus Waine, S.H., M.Hum, Kepala BP30KP wilayah Papua Tengah didampingi Maximus Tipagau selaku Staf Ahli BP3OKP dan Wakapolres Mimika Kompol Hermanto foto bersama tokoh masyarakat dan tokoh pemuda usai sosialisasi BP3OKP di Hotel Cartenz Timika, Kamis (14/12/2023). (FOTO:TIMGLADIATORPAPUA)
PE,MIMIKA – Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP30KP) di Provinsi Papua Tengah memprioritaskan penguatan koordinasi terhadap rencana aksi percepatan pembangunan melaui penyiapan fondasi kebijakan pembangunan yang komprehensif untuk Papua 20 tahun ke depan, 2022-2041.
Kehadiran BP3OKP sebagai wujud penegasan keberpihakan Negara untuk masyarakat Papua, ini diaktualisasikan melalui sosialisasi percepatan pembangunan Papua untuk masyarakat Papua sesuai dengan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Sosialisasi dipimpin Maximus Tipagau, SE selaku Staf Ahli BP3OKP Provinsi Papua Tengah pada Kamis, (14/12/2023) digelar di Hotel Cartensz Timika.
Sosialisasi menuju arah baru melalui Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua 20 tahun ke depan sebagai pedoman penting bagi pembangunan nasional, juga menghadirkan Irjen Pol (Purn) Petrus Waine, S.H., M.Hum, Kepala BP30KP wilayah Papua Tengah.
Hadir pula Wakapolres Mimika Kompol Hermanto, serta 70 peserta dari kalangan tokoh masyarakat, kepala suku, tokoh pemuda dan tokoh perempuan.
Maximus Tipagau dalam sambutannya menjelaskan, Otsus Papua bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Untuk mencapai tujuan tersebut, baik jangka pendek maupun panjang, diperlukan kerja sama serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat Papua.
Menurut Maximus kerap ia disapa, BP3OKP dalam payung rencana aksi percepatan pembangunan Papua akan terus memperkuat konsolidasi pelaksanaan Otsus Papua, baik pada aspek kebudayaan, politik, keuangan daerah maupun pemekaran provinsi Papua.
Selain itu, akan melakukan kombinasi pendekatan kultural dan pendekatan teknokratis dalam satu tarikan napas dan langkah.
“Otsus Papua memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua, dan untuk mencapainya diperlukan kerja sama serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat Papua,” kata Maximus yang dijuluki Gladiator Papua.
Maximus yang juga fasilitator dalam sosialisasi bertajuk, “Percepatan Pembangunan Papua untuk Masyarakat Papua Sesuai dengan Amanat Otonomi Khusus di Bawah BP3OKP”, menambahkan sosialisasi ini pun mendukung percepatan pembangunan dalam kerangka Otsus Jilid II.
“Jadi, kita harus mendengar, memahami Undang-Undang Otsus Jilid II serta mekanisme aturan terkait percepatan pembangunan Papua dalam kerangka Otsus,” serunya.
Lebih jauh, dikatakan, giat sosialisasi yang diselenggarakan juga bertujuan agar orang Papua bisa mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, ekonomi, menjadi pengusaha dan lainnya.
“Melalui sosialisasi ini, harapannya kita memahami dan memberikan masukan serta saran demi kebaikan seluruh masyarakat di tanah Papua,” paparnya.
Disamping itu, percepatan pembangunan dalam Otsus Jilid II di bawah komando Wakil Presiden RI Ma’aruf Amin dengan melibatkan para menteri dari Kabinet Indonesia Maju serta dibentuknya koordinator masing-masing provinsi hingga ke tingkat daerah serta turunannya sebagai pengawas, ini diharapkan membawa perubahan juga kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyat Papua.
“Mari bersama kita wujudnyatakan dan berperan penting dalam pembangunan di tanah Papua,” tandasnya.
Sementara itu, Irjen Pol (Purn) Petrus Waine, S.H.,M.Hum dalam paparannya menegaskan percepatan pembangunan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya di Papua masih dibutuhkan kerja keras untuk melahirkan perubahan, sehingga semangat serta spirit bagi masyarat Papua menjadi tuan di negerinya sendiri itu bisa terwujud.
“Pendidikan, kesehatan serta aspek kehidupan lainya di Papua ini masih memprihatinkan, terlebih ekonomi, sehingga melalui Otsus Jilid II ini kita benahi keberpihakan terhadap Orang Asli Papua (OAP),” kata Petrus.
Ia menambahkan, sosialisasi hari ini (kemarin-Red) adalah untuk mendengar aspirasi serta pendapat masyarakat, untuk selanjutnya ditelurkan dalam bentuk program dalam Rencana Aksi (Reaksi) percepatan pembangunan di Papua.
“Yang dihasilkan dan diharapkan adalah program kerja dengan semangat baru, paradigma baru, media baru, desain baru dan menghasilkan lompatan kemajuan pengetahuan bagi rakyat Papua, termasuk kerangka berpikir meliputi Papua Sehat, Papua Cerdas dan Papua Produktif,” harapnya.
Dikatakan pula, ada beberapa program prioritas yang akan dilaksanakan dalam rangka percepatan pembangunan Papua, antara lain pembangunan infrastruktur, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan kualitas kesehatan.
Dari pantauan media ini, selama sosialisasi, para peserta yang hadir sangat antusias lewat berbagai pertanyaan yang diajukan kepada Irjen Pol (Purn) Petrus Waine.
“Kami antusias mengikuti sosialisasi ini, dan kami ingin mengetahui lebih lanjut tentang Otsus Papua dan program-program prioritas yang akan dilaksanakan dalam rangka percepatan pembangunan Papua. Kalau dilihat dana Otsus ini belum memberikan serapan yang maksimal untuk kemajuan OAP,” kata Yakobus Kogoya, Kepala Suku Dani.
Menjawab pertanyaan Yakobus Kogoya, menurut Irjen Pol (Purn) Petrus Waine, terhadap percepatan pembangunan di Papua, ini mengacu pada rencana aksi yang mana sudah terurai semua programnya, dan programnya harus menjawab keluhan masyarakat secara faktual.
“Terkait program harus sampaikan kepada kepala distrik lalu ke tingkat kabupaten hingga provinsi. Jika dibedakan Otsus era baru dan lama, ini menang terjadi ‘sumbatan’ antara pusat dan daerah, sehingga masyarakat diminta membuat program-program dan sampaikan melalui jalur yang ada,” jelas Petrus.
Di akhir sosialisasi tersebut, Maximus berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Papua tentang Otsus dan program-program prioritas yang akan dilaksanakan dalam percepatan pembangunan Papua.
“Dengan pemahaman yang baik, masyarakat Papua dapat berperan aktif dalam membangun dan memajukan Papua,” demikian Maximus.(voi)